Senin, 24 November 2008

Gagal Juara di Grand Royal Challenge



JAKARTA - Sinyal merah menyala buat tim nasional (timnas) Indonesia di Piala AFF 2008. Betapa tidak, Myanmar yang menjadi salah satu rival di Grup A Piala AFF 2008 telah berhasil memecundangi Indonesia dua kali di Grand Royal Challenge 2008.

Kekalahan pertama terjadi di penyisihan grup lalu. Kelalahan kedua ditelan timnas dalam partai final kemarin (21/11). Skuad Merah Putih ditekuk 1-2 (1-1) oleh Myanmar di Thuwanna Youth Training Center, Yangon.

Soe Myat Min menjadi mimpi buruk bagi Indonesia di partai pemungkas tersebut. Kapten Myanmar itulah yang sukses dua kali mengoyak jala timnas pada menit keenam dan ke-63.

Gol hiburan Indonesia hanya lahir dari gol bunuh diri Moe Win pada menit ke-15. Moe Win bermaksud menghalau umpan Talaohu Musafri kepada Bambang Pamungkas, namun bola justru meluncur ke gawang Myanmar. Dengan kekalahan itu, timnas hanya berhak menyandang status runner-up.

Fakta tersebut jelas menjadi sinyal bahaya bagi Pasukan Garuda. Bukan saja karena Myanmar kini semakin percaya diri untuk mengganjal laju timnas di Piala AFF. Terlebih, permainan anak asuh Benny Dollo tersebut masih amburadul. Pertahanannya tampak sangat rapuh.

Misalnya, yang terlihat dalam partai final kemarin. Dua gol Myanmar tercipta karena kesalahan para pemain belakang timnas dalam menghalau bola serta menjaga lawan.

Di sisi lain, barisan depan timnas tidak terlalu menggigit. Mereka selalu mengalami kesulitan menembus pertahanan lawan. Ketika mendapat peluang, mereka justru terlalu lama mengeksekusinya. Alhasil, bukan gol yang didapat, bola malah diserobot lawan.

''Kekurangan lain yang mencolok adalah fighting spirit mereka juga rendah dibanding Myanmar,'' ungkap Risdianto, tim monitoring Badan Tim Nasional (BTN).

Semangat juang para punggawa timnas tidak segagah lambang burung garuda yang menempel di dada mereka. ''Saya paham atas kondisi fisik mereka yang cukup kelelahan. Tapi, sudah seharusnya mereka tetap tampil lebih bersemangat,'' tegasnya.

Khusus lini depan, Risdianto menyorot kinerja Bambang Pamungkas. Striker asal Persija Jakarta itu dinilai terlalu jauh dari sosok yang dikenal publik selama ini. ''Yang juga perlu menjadi catatan adalah pergantian yang dilakukan Benny Dollo (Musafri diganti Aliyudin pada menit ke-80). Dia terlalu terpengaruh nama besar Bambang,'' kritik Risdianto. (fim

Kembali ke Danilo


Chena Terbentur Harga

SIDOARJO - Kilau Danilo Fernando tampaknya benar-benar menghipnotis Delta Putra Sidoarjo (Deltras). Meskipun selalu menemui jalan buntu, Deltras tak lempar handuk untuk memboyong gelandang Persik Kediri asal Brazil itu. "Danilo tetap menjadi pilihan pertama kami. Kini, kami akan fokus untuk menggaetnya dari Persik," tutur George Handiwiyanto, general manager Deltras, setelah pertemuan pengurus Deltras di Pendopo Kabupaten Sidoarjo kemarin (24/11).

Bukan rahasia lagi jika upaya Deltras merekrut Danilo kerap membentur tembok tebal. Yang paling panas tentu aksi saling klaim kedua kubu. Deltras pernah menyatakan sudah mencapai kata sepakat dengan Danilo. Namun, klaim itu ternyata hanya pepesan kosong. Danilo membantahnya. Menurut Danilo, pengajuan Deltras masih sebatas negosiasi.

Bahkan, demi mengantisipasi kegagalan merekrut Danilo, The Lobster (julukan Deltras) langsung mendatangkan Gustavo Chena. Mantan pilar PSMS Medan asal Argentina itu sudah mulai berlatih sejak Rabu lalu (19/11).

Malah, kedatangan Chena membuat Deltras menyiratkan bahwa mereka lempar handuk untuk mendatangkan Danilo. Sebab, kemampuan mantan Chena dinilai sama dengan Danilo.

Kini, giliran nasib Chena yang menjadi pertanyaan. Chena terancam tidak bisa memperkuat tim titisan Gelora Putra Delta itu. Sebab, harga yang ditawarkan Chena dinilai terlalu mahal. Banderolnya mencapai Rp 400 juta.

"Kalau haraganya tidak mau turun, kami tidak akan menggunakan Chena. Kami hanya mau Rp 350 juta. Kalau tidak mau, ya sudah. Kami yang punya uang kok," sumbar George.

Dalam pertemuan itu, Deltras memutuskan untuk menggunakan tenaga Purwaka Yudhi (Persekabpas Pasuruan) dan M. Khusen (mantan pemain Gresik United). Kebetulan, harga dua pemain tersebut tak terlalu mahal.

Purwaka hanya berbanderol Rp 280 juta. Dalam sebulan, Purwaka bakal mendapat gaji sebesar Rp 28,750 juta. Sedangkan Khusen malah lebih murah lagi. Dia hanya berbenderol Rp 110 juta.

Sementara itu, Win Hendarso, bupati sekaligus ketua Pembina yayasan Bumi Delta, mengatakan akan segera membayar gaji M. Zein Al Hadad. Selama dua bulan menjadi arsitek tim, pelatih yang akrab disapa Mamak itu memang belum sekali pun mengantongi gaji. "Tentu akan kami selesaikan. Itu adalah kewajiban kami. Nanti saya akan bicara dengan Pak Mamak," ujar Win. (ru/diq)

Bumi dan Langit


Persebaya v Gresik United (Leg 1, 48 Besar)

SURABAYA - Posisi Persebaya Surabaya dan Gresik United (GU) bagai bumi dan langit pada perhelatan kompetisi Divisi Utama wilayah timur musim ini. Persebaya sukses menutup putaran pertama sebagai juara paro musim dengan koleksi 34 poin. GU mengakhiri putaran pertama di urutan ke-11. Tim berjuluk Laskar Joko Samudro itu hanya mampu mengumpulkan nilai 11.

Dengan peringkat yang jomplang itu, di atas kertas Persebaya bakal mudah melumat GU dalam leg 1 babak 48 besar Copa Indonesia IV. Apalagi pertandingan diadakan di Gelora 10 Nopember, Surabaya, sore nanti (23/11).

Catatan pertemuan dua tim itu pun memihak kepada tim berjuluk Green Force tersebut. Dalam pertemuan tahun ini saja, Persebaya selalu menang dalam dua kali pertemuan. Laga pertama (20/6), Persebaya menggilas GU 5-1. Kedua, dalam kompetisi Divisi Utama (9/8), Green Force menang 3-1.

Meski rekor kemenangan di pihak Persebaya, pelatih Freddy Muli menegaskan bahwa dirinya tidak akan meremehkan kekuatan GU. ''GU tim bagus. Kekuatan mereka juga merata,'' paparnya kemarin (22/11).

''Karena Copa menggunakan sistem agregat gol home dan away, saya yakin GU akan berjuang sekuat tenaga untuk mencuri poin,'' lanjutnya.

Karena itu, Freddy yang semula akan menumpukan kekuatan kepada para pemain muda meralat pendiriannya tersebut. Dia mengatakan, Persebaya tetap akan menurunkan tim terbaik. Hanya, Jairon yang menderita cedera ringan di otot paha mungkin diistirahatkan. Penggantinya sangat mungkin Dodit Fitrio yang sudah beberapa kali mendapatkan kepercayaan untuk menjadi pemain pengganti. ''Kami harus menang agar di laga away, langkah kami lebih ringan,'' ujarnya. Tapi, saat latihan kemarin, Freddy juga mempersiapkan pemain mudanya. Misalnya, Wimba Sutan Fenosa dan Andik Vermansyah.

Sementara itu, kubu GU menyatakan tak gentar harus menghadapi Persebaya di kandang. Salah seorang pelatih GU Kuswo menyatakan, timnya akan berjuang habis-habisan untuk mencuri poin dari Persebaya. ''Kami akan mengandalkan semangat juang pemain-pemain muda kami untuk melawan Persebaya,'' serunya.

Dia juga yakin, tim berjuluk Laskar Joko Samudro tersebut mampu meladeni permainan Persebaya. Sebab, saat ini, kondisi fisik pasukannya sedang fit. Dalam lawatan ke kota tetangga itu, Kuswo menyatakan hanya akan memboyong 18 pemain. (nar/uan/ko)

Ronald Fagundes Pilih Bertahan


KEDIRI - Kekuatan Persik Kediri masih harus diwaspadai. Sebab, meski kehilangan Danilo Fernando dan Budi Sudarsono yang memutuskan hengkang, kekuatan Macan Putih (julukan Persik) tidak tereduksi.

Pasalnya, gelandang andalan Persik asal Uruguay, Ronald Fagundes, memutuskan bertahan di Persik. Meski, dia harus menanggung risiko pemotongan gaji yang diberlakukan oleh manajemen Persik. "Kondisi sekarang memang sedang sulit," kata Fagundes.

Manajemen Persik memutuskan memotong gaji para pemainnya. Selain dipotong 40 persen, gaji pemain yang belum dibayar selama dua bulan dihapus setelah krisis keuangan menimpa Persik.

Dengan bertahannya Fagundes, saat ini tinggal dua pemain yang belum memastikan untuk tetap bergabung di Persik. Keduanya adalah penjaga gawang Markus Horison dan striker Christian Gonzales. Itu berarti kekuatan Persik di lini tengah tidak berkurang terlalu banyak.

Sebab, sampai dengan saat ini, hanya Danilo yang memastikan hengkang di lini tengah Macan Putih. Karena itu, skuad Macan Putih lega setelah mereka sebelumnya terancam oleh eksodus pemain.

Persikmania (suporter Persik) juga tetap bisa menyaksikan aksi-aksi lincah Fagundes menusuk-nusuk pertahanan lawan dari sayap kiri Persik. Apalagi, dia mampu bekerja sama dengan apik bersama Legimin Raharjo.

"Fagundes memang positif bertahan di Persik. Kami memberikan apresiasi yang tinggi. Sebab sangat sulit memang untuk mau bertahan di Persik dengan kondisi seperti sekarang," sebut manajer Persik Iwan Budianto.

Dia yakin bahwa timnya lebih tangguh dibandingkan tanpa Fagundes saat pertandingan pertama di ajang Copa Indonesia IV lawan Persekabpas Pasuruan lalu. "Semua tahu siapa Fagundes. Skill-nya sangat bisa diandalkan dalam sebuah tim," sebutnya. (jie/jpnn/diq)